Sponsors

Showing posts with label Kebesaran Ayat Al-Kursi. Show all posts
Showing posts with label Kebesaran Ayat Al-Kursi. Show all posts

Tuesday, July 16, 2013

Ayat Al-Kursi adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an

Ayat al-Kursi adalah ayat yang paling agung dalam al-Qur'an. Sekian banyak riwayat yang bersumber dari Rasul dan sahabat-sahabat beliau yang menginformasikan hakekat ini. Antara lain dari seorang sahabat Nabi yang bernama Ubaiy bin Ka'ab yang menceritakan bahwa Nabi saw pernah bertanya kepadanya:

"Ayat apakah dalam Al-Qur'an yang paling agung?"
"Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu" (ini diulang-ulang oleh Ubaiy), kemudian ia berkata ayat al-Kursi. Rasul saw, membenarkan Ubaiy. (Diriwayatkan oleh Muslim)

Ubaiy juga  menguraikan dalam kesempatan lain, bahwa ia pernah bertemu dengan jin dan bertanya kepadanya, apakah bacaan yang dapat menjauhkan manusia dari gangguan jin, sang jin menjawab, "Ayat al-Kursi". Ketika informasi ini dismapaikan Ubaiy kepada Rasul, beliau menjawab, "benar (informasi) si jahat itu". (Diriwayatkan oleh al-Hakim)

Kasus yang mirip dialamai oleh sahabat Nabi yang lain yaitu Abu Hurairah, ketika diperintahkan Nabi saw. menjaga kurma sedekah.

Ayat al-Kursi dinamai juga ayatul hifz (ayat pemelihara), karena pembaca yang menghayati maknanya dapat memperoleh perlindungan Allah SWT.

Dalam konteks ini paling tidak ada dua hal yang dapat dikemukakan.

Pertama, ayat ini berbicara tentang Allah swt. dan sifat-sifat-Nya. Kandungan uraiannya saja sudah  cukup menjadikan ayat ini ayat yang agung. Apalagi ayat al-Kursi merupakan  satu-satunya ayat yang dalam redaksinya ditemukan tujuh belas kali kata yang menunjuk kepada Allah swt. Enam belas diantaranya terbaca dengan jelas dan satu tersirat. Perhatikanlah terjemahan di bawah ini:

"Allah (1) Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia (2) Yang Maha Hidup (3) Kekal, (Tuhan) Tuhan yang terus menerus mengurus (4) (makhluk-Nya). Dia (5) tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya (6) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah (7) tanpa izin-Nya (8). Allah (9) mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu Allah (10), melainkan apa yang dikehendaki-nya (11). Kursi (pengetahuan/kekuasaan)-Nya (12) meliputi langit dan bumi. Allah (13) tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah (14) Maha Tinggi (15) lagi Maha Besar (16)

Yang menunjuk kepada Allah tetapi tersirat adalah kalimat "hifzuhumaa, kerana patron kata semacam ini menyiratkan kalimat "laa yauuduhu an yahfazahumaa huwa" (tidak lelah Dia memelihara keduanya), sehingga  kata "Dia" yang nampak dalam terjemahan di atas, pada hakekatnya tersirat dalam redaksi "Hifzuhumaa".

Ayat al-Kursi--demikian pula al-Mu'awwizatain dipilih untuk dibaca-- baik dalam konteks tahlil, maupun bukan, karena ayat-ayat tersebut mengandung makna perlindungan, serta kewajaran Allah untuk dimohonkan kepada-Nya perlindungan, baik bagi yang masih hidup maupun yang telah berpulang.

Hal kedua yang dapat dikemukakan dalam konteks pemahaman rasional adalah hal yang berkaitan dengan kandungan pesan ayat ini. Apabila yang membaca  ayat al-Kursi menghayati maknanya dan hadir dalam jiwa dan benaknya kebesaran Allah yang dilukiskan oleh kandungan ayat ini, maka pastilah jiwanya akan dipenuhi pula oleh ketenangan.